Komisi VII Dukung Pembangunan Observatorium Nasional di NTT
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno (batik biru) pimpin Kunjungan Kerja Reses Komisi VII DPR RI ke Pusat Sains Antariksa dan Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer LAPAN, Bandung, Jawa Barat, Senin (14/12/2020). Foto : Anne/FTR
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno merespon positif pembangunan observatorium di Gunung Timau, Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dengan pembangunan observatorium nasional yang digadang-gadang sebagai salah satu observatorium terbesar di Asia Tenggara tersebut, diharapkan wilayah tersebut dapat menjadi tempat wisata langit yang akan berkontribusi meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.
“Kupang itu memadai (dibangun observatorium) karena tidak adanya polusi matahari, ditambah lagi itu membawa dampak positif, baik dari aspek tenaga kerja yang kemudian diperkayakan adanya ecotourism, jadi kami sangat menanggapi positif hal tersebut dan kami berharap pertengahan tahun depan sudah bisa dioperasikan,” kata Eddy usai memimpin Kunjungan Kerja Reses Komisi VII DPR RI ke Pusat Sains Antariksa dan Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer LAPAN, Bandung, Jawa Barat, Senin (14/12/2020).
Politisi F-PAN ini mengatakan, observatorium yang dibangun seluas 40 hektare pada ketinggian 1.300 mdpl tersebut, akan diresmikan dan mulai beroperasi pada tahun 2021. Adapun pemilihan Kawasan Gunung Timau, karena lokasinya yang jauh dari pemukiman penduduk. Sehingga minim polusi cahaya dan polusi udara.
Selain itu, Kupang merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki musim kemarau panjang dan curah hujan yang rendah setiap tahunnya. Sehingga, pengamatan astronomi akan terbebas dari awan selama musim kering. Diharapkan, adanya pembangunan dapat menjadi daya tarik wisatawan domestik maupun mancanegara. Sekaligus menjadi pusat penelitian keantariksaan nasional, selain observatorium Bosscha di Bandung.
Selain itu, Eddy juga mendorong LAPAN meningkatkan perannya dalam mitigasi bencana serta pemanfaatan atmosfer untuk mendukung pengembangan Iptek nasional yang lebih maju dan mandiri.
Sebelumnya, Kepala LAPAN Prof. Dr. Thomas Djamaluddin menyampaikan progress pembangunan observatorium nasional di Kupang, pengembangan teknologi pengamatan atmosfer, sains, dan pemodelan atmosfer serta pemanfaatannya. Nantinya, observatorium juga akan dilengkapi dengan teleskop 380 cm yang relatif besar untuk wilayah Asia-Pasifik dan sangat bermanfaat untuk penelitian keantariksaan. (ann/sf)